
Meski demikian, striker Villarreal asal Italia, Giuseppe Rossi, lebih memilih berpikir realistis. Mantan pemain Manchester United ini beranggapan kalau klubnya lebih baik memusatkan perhatian pada mengamankan peringkat kedua karena jarak antara mereka dengan Madrid sudah terlampau besar, tujuh poin.
“Skuad kami tetap bahagia karena kami masih menempati peringkat kedua. Urusan mengenai gelar (juara) semuanya baik-baik saja, namun kami tertinggal tujuh poin di belakang pimpinan (klasemen) dan itu adalah jalan yang panjang,” papar Rossi seperti dikutip Goal. Ia menambahkan "Kami harus realistis bahwa kami tidak dapat selalu bermain dalam level tertinggi dan sangat normal kalau kami kehilangan posisi seperti yang dialami Sevilla. Kami harus fokus pada diri sendiri dan tidak berpikir tentang Barcelona, yang merupakan klub besar dengan pemain-pemain hebat, sebab kami tahu benar mereka akan terus menekan sampai akhir musim.”
Rekan setim Rossi, Gonzalo Ridriguez setuju dengan pernyataan Rossi yang menganggap peringkat kedua sudah merupakan prestasi puncak bagi Villarreal, dan kini saatnya bagi mereka untuk “mengalahkan” Barcelona. “Kami perlu meraih kemenangan untuk menambah poin dan menjaga posisi. Masalah yang dialami Barca sungguh membantu kami, namun mereka memiliki pemain-pemain hebat untuk dapat segera mengembalikan performa mereka,” tandas Rodriguez.
Mungkin tidaklah berlebihan rasanya saat para pemain Villarreal menganggap bahwa pencapaian peringkat kedua La Liga merupakan suatu prestasi puncak. Sepanjang sejarah The Yellow Submarine, mereka memang lebih banyak berkompetisi di Segunda Division. Barulah sepuluh tahun lalu, Villarreal mengecap kerasnya kompetisi Primera Division. Di tahun 1999, Villarreal kembali terperosok ke kompetisi kasta kedua, sebelum kemudian mereka kembali lagi ke kompetisi terelit di ranah Spanyol setahun kemudian.