Gerak-gerik Fulham Dekati Collins


Fulham semakin sulit keluar dari derasnya pusaran degradasi. Dengan hanya tersisa lima pertandingan Fulham yang bercokol diurutan dua terbawah masih tertinggal enam poin untuk mencapai zona aman. Semakin sulit saja karena dua lawan di antaranya bertemu Liverpool dan Manchester City.

Hadirnya manajer kawakan seperti Roy Hodgson menggantikan Lawrie Sanchez, Desember lalu, tidak mampu memberi pengaruh signifikan guna menolong The Cottagers bertahan di premiership. Akankah nasib Hodgson serupa dengan Sanchez? Tidak, biarpun Fulham terdegradasi manajemen klub tidak akan mendepak begitu saja mantan arsitek Inter Milan tersebut.

Bocoran yang disampaikan The Times Online, Hodgson naik jabatan sebagai director of football. Nah, yang menarik, tugas manajer disiapkan untuk mantan bintang Fulham, John Collins. Salah satu tugas utama Hodgson adalah memfasilitasi pengangkatan Collins. Jika benar maka Collins akan menjadi manajer keempat Fulham dalam tempo setahun.

Kekalahan telak dari Reading, Sabtu lalu, memupus harapan membuat Fulham sudah menempatkan satu kaki keluar dari Liga Premier. Pun demikian, kian dekatnya Hodgson menuju kegagalan memicu semakin kencangnya mantan anggota Timnas Skotlandia itu kembali ke Craven Cottage.

Nama Collins harum di klub asal London barat meski hanya tiga musim bermain, dari 2000 sampai 2003. Di Fulham pria kelahiran 31 Januari 1968 ini mengakhiri karirnya sebagai pemain. Jadi tidak salah jika nama gelandang kidal ini begitu berkesan di mata pendukung klub. Bahkan Desember lalu, ketika Mohamed Al-Fayed mencari sosok suksesor Sanchez, nama Collins menyeruak melebihi Hodgson (Baca: Fulham Pecat Sanchez).

Keputusan Al-Fayed lebih kepada pengalaman. Tapi Hodgson ternyata tak mampu berbuat banyak. Dibawah arahannya, Fulham hanya mampu mendulang dua kemenangan dari 13 pertandingan. Pergeseran kursi urusan teknis baru tidak akan diumumkan sampai menunggu musim panas tiba.

Pergerakan Fulham merayu Collins dimulai pekan ini juga. Strategi ini diharapkan mampu menyedot larisnya penjualan tiket terusan alias season ticket untuk musim depan. Juga memberi Collins keleluasan waktu mengevaluasi kinerja tim begitu musim ini berakhir. Kerugian materi meninggalkan Liga Premier sudah terbayang di mata. Utamanya begitu banyak fulus dihamburkan dibawah manajer Sanchez, yang angkanya mencapai 25 juta pound (sekitar Rp 457,5 miliar). Angka yang tentunya masuk perhitungan pebisnis sekaliber Al-Fayed.

Alasan Fulham mempertahankan Hodgson sebagai direktur sepakbola dikarenakan pengurus begitu terkesima dengan perubahan revolusioner dalam sesi latihan yang digadangnya. Selain itu Hodgson juga memiliki koneksi luas di kalangan praktisi sepakbola internasional selama berkarir 32 tahun lamanya.